Pegunungan Tinggi Dieng

| Telisik Jawa Tengah 20-26 Desember 2009 |


(Senin, 21 Desember 2009)

a stunning picture like this...

bener-bener membuat tertegun, ketika melihat frame semacam ini terpampang di majalah Tamasya...what a beautiful harmony...sempat terpikir..kapan ya bisa melihat dengan mata kepala sendiri ?

jadi ketika tiba kesempatan kesana...bak pucuk dicinta ulam tiba...amboyyyyy.....

Pegunungan Dieng

Perjalanan menuju Dieng memakan waktu nyaris satu jam dari Wonosobo ... maksudnya dengan waktu segitu udah benar-benar sampe di kompleks situs pegunungan Dieng dari kota Wonosobo...

perjalanan menuju ke lokasi pegunungan bener-bener TIDAK membosankan, decak kagum dicampur dengan perasaan tegang bercampur aduk, manakala melihat lukisan-Nya... plus kita harus melewati jembatan kayu gelondong yang menempel ke bukit sementara di sisi kanan, lembah curam terlihat indah sekaligus menegangkan....

sampai di lokasi ... ternyata yang nama-nya kompleks candi Arjuna....merupakan komplek candi yang terhampar di dataran tinggi, diseling-seling perumahan penduduk. tempat wisata-nya cukup terawat dan bersih....plus dinginnnnn .... siapkan baju hangat dech..

oya, yang namanya homestay bertebaran disitu, jadi yang mau menginap di daerah ini...bener bener dimudahkan.Candi yang kita kunjungi pertama adalah gatot kaca...

terus kemudian kompleks candi Arjuna. diberi nama kompleks karena disitu terdapat paling tidak 5 buah candi...

Pemandangan yang kontras antara Abang dan Alfin... yang satu nge-gaya.. yang satu lagi meringis sakit perut ...
 

Puskesmas Dieng

BTW, Abang ternyata masih sakit perut (sebenarnya dari sejak perjalanan dari Banjarnegara terus tidur di Wonosobo semalam dia sudah mulai nggak enak tidur gitu)...terpaksa cari dokter...ketemu-lah puskesmas, antri sebentar.. ada sedikit antrian juga... saingan Abang kakek-nenek yang kalo nggak batuk penyakitnya atau sakit perut .... diagnosa dokter-nya waktu itu Daffa kedinginan...

pertolongan pertama sudah agak teratasi... untuk sementara


Dieng Pleatau Theatre

kalau bawa krucil, maka kunjungan ke Teater is a must... disitu diceritakan bagaimana Dieng terbentuk, terus kemudian peristiwa memilukan di Dieng pada tahun 1979 yang memakan ratusan korban penduduk Dieng, sampai dengan rambut gimbal yang dialami oleh anak-anak kecil penduduk asli Dieng...

rada spooky nonton-nya, karena se-theatre dengan kapasitas 50-an itu hanya kita ber-4 yang ngisi mana gelap, dingin, hiyyyy... kok jadi serem ???

di depan Theatre, ternyata ada miniatur PLTGB... narcis dulu ach..


Kentang Khas Dieng

di luar theatre sebelum pertunjukan dimulai, kebetulan ada penjual kentang goreng dan jagung rebus...karena konon kabarnya kentang dieng terkenal enak..so kapan lagi nyobain..iseng-lah beli.. ternyata memang enak banget.... worth to try.. aseli...

sebenarnya selain kentang, Dieng juga dikenal dengan tanaman "purwaceng" yang dipercayai bak layaknya jamu untuk stamina dan kesegaran tubuh.... jadi kayak ginseng gitu dech...

Telaga Warna

selesai nonton... kita menuju Telaga Warna, di sekitar telaga ini sebenarnya ada gua dan obyek lainnya, sayang Abang masih meringis-ringis.. so kita cuman foto-foto di pinggir danau...udara makin dingin dan kabut juga mulai menutup permukaan telaga yang berasap... hemmm mistical...

selayaknya telaga yang berwarna, memang dasar dari telaga ini adalah kawah, sehingga terkadang terlihat gelembung-gelembung udara yang timbul dari dasar telaga...

Meneruskan Perjalanan Menuju Yogyakarta

pukul 10.30, kunjungan kita sudahi, waktunya balik ke hotel, repacking dan meneruskan perjalanan ke Yogya, estimasi perjalanan Wonosobo-Yogya menurut mbah Google adalah 2 jam... yuks cabut kids...

RM Djoglo

belum jauh meninggalkan Wonosobo, mengingat kita harus mengisi perut... mampir-lah kita ke Rumah Makan yang nampaknya pernah dikunjungi pakar kuliner ... Pak Bondan (foto beliau nempel di papan penunjuk resto)... interior yang sangat Jawa, dengan view yang really fantastic... boleh-lah mempertimbangkan tempat ini sebagai persinggahan, meski makanan-nya tidak begitu istimewa tapi sangat lumayan untuk mengganjal perut...

tapi kecanduan kita pada teh poci mulai disini...




Abang masih belum begitu bernafsu makan... aduh Abang...what's wrong with you ?